latihan codepolitan

Tantangan Dunia TI: Masyarakat dan TI

Pengantar Teknik Informatika Pertemuan Keempatbelas


Tantangan Dunia TI: Masyarakat dan TI

o   Manipulasi data digital
Di era digital ini banyak sekali yang sering terjadi setiap hari dan juga banyak perkembangan teknologi setiap harinya seperti tentang Pemanipulasian data digital yang contohnya sebagai berikut:

1.    Manipulasi suara
Pada tahun 2004, seniman musik country Anita Cochan merilis lagu duet "(I wanna Hear)a cheating song" dengan Conway yang telah meninggal satu dekade yang lalu.dengan menggunkana software Pro tools pihak produser mengambil potongan2 suara Twitty dari sisa rekaman yang ada.

2.    Manipulasi Foto
Pada tahun 2005, para editor news week menerbitakan sampul Marta stewart yang di penjara karena membohongi penyidik federal dengan tubuh orang lain sehingga wanita berumur 63 tahun itu tampak menyedihkan setelah terkurung selama 5 bulan di penjara.

Pada tahun 1994 seniman majalah Time memodifikasi foto dari departemen kepolisian dan mempergelap gambar O.J. Simpson yang di tangkap dengan tuduhan pembunuhan sehingga wajah O.J. menunjukkan raut sinis.Kasus pemanipulasian foto yang memperlihatkan pertemuan pemimpin pasukan Sekutu perang dunia II di Yalta,1945. yang seharusnya hanya ada Stalin, Churchill, dan Roosevelt pada foto aslinya di tambahkan bintang film Sylverster Stallone dan almarhun komedian Grouchi Marx.

3.    Manipulasi video dan televisi
Manipulasi gambar digital berpengaruh besar pada pembuatan film. Teknik manipulasi film dapat meghapus hujan dan membuat pesawat digital bahkan bisa menambah dan mengurangi aktor.

o   Keamanan Komputer
Keamanan informasi menggambarkan usaha untuk melindungi komputer dan non peralatan komputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan oleh orang yang tidak bertanggungjawab.Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai kerahasiaan, ketersediaan, dan integritas di dalam sumber daya informasi dalam suatu perusahaan.Masalah keamanan informasi merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi.Akan tetapi, masalah keamanan ini kurang mendapat perhatian dari para pemilik dan pengelola sistem informasi.

Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting.Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”.Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat essensial bagi suatu organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi).Hal ini dimungkinkan dengan perkembangan pesat di bidang teknologi komputer dan telekomunikasi.

Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi.  Jaringan komputer seperti LAN(Local Area Network) dan internet, memungkinkan untuk menyediakan informasi secara cepat.Hal ini menjadi salah satu alasan perusahaan mulai berbondong-bondong membuat LAN untuk sistem informasinya dan menghubungkan LAN tersebut ke Internet.Terhubungnya komputer ke internet membuka potensi adanya lubang keamanan(security hole) yang tadinya bisa ditutupi dengan mekanisme keamanan secara fisik.

Suatu perusahaan memiliki sederetan tujuan dengan diadakannya sistem informasi yang berbasis komputer di dalam perusahaan. Keamanan informasi dimaksudkan untuk mencapai tiga sasaran utama yaitu:

1.    Kerahasiaan
Melindungi data dan informasi perusahaan dari penyingkapan orang-orang yang tidak berhak. Inti utama dari aspek kerahasiaan adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang-orang yang tidak berhak mengakses.Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat.Serangan terhadap aspek privacy misalnya usaha untuk melakukan penyadapan.Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi.Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti keabsahan, integritas data, serta autentikasi data.

2.    Ketersediaan
Aspek ini berhubungan dengan  metode untuk menyatakan bahwa informasi benar-benar asli, atau orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud. Masalah pertama untuk membuktikan keaslian dokumen dapat dilakukan dengan teknologi watermarking dan digital signature.

Watermarking juga dapat digunakan untuk menjaga intelektual property, yaitu dengan menandatangani dokumen atau hasil karya pembuat. Masalah kedua biasanya berhubungan dengan akses control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang-orang yang dapat mengakses informasi. Dalam hal ini pengguna harus menunjukkan bahwa memang dia adalah pengguna yang sah atau yang berhak menggunakannya.

3.    Integritas
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa izin. Sistem informasi perlu menyediakan representasi yang akurat dari sistem fisik yang direpresentasikan.

4.    Ancaman Virus
Ancaman yang paling terkenal dalam keamanan sistem informasi adalah virus. Virus adalah sebuah program komputer  yang dapat mereplikasi dirinya sendiri tanpa pengetahuan pengguna. Ancaman dalam sistem informasi merupakan serangan yang dapat muncul pada sistem yang digunakan. Serangan dapat diartikan sebagai “tindakan yang dilakukan denganmenggunakan metode dan teknik tertentu dengan berbagai tools yang diperlukansesuai dengan kebutuhan yang disesuaikan dengan objek serangan tertentu baikmenggunakan serangan terarah maupun acak“.


Serangan yang terjadi terhadapsebuah sistem jaringan dikalangan praktisi lazim sering disebut dengan penetration.Dalam materi keamanan sistem dikenal sangat banyak dan beragam teknik serangan terhadap sebuah sistem sesuai dengan sifat dan karakteristiknya. Teknik serangan semakin lama semakin canggih dan sangat sulit di prediksi dan dideteksi.

5.    Worms
Istilah “worms” yang tepatnya diperkenalkan kurang lebih setahun setelah “virus” merupakan program malicious yang dirancang terutama untuk menginfeksi komputer yang berada dalam sebuah sistem jaringan. Walaupun sama-sama sebagai sebuah penggalan program, perbedaan prinsip yang membedakan worms dengan virus adalah bahwa penyebaran worm tidak tergantung pada campur tangan manusia atau pengguna.

Worms merupakan program yang dibangun dengan algoritma tertentu sehingga mampu untuk mereplikasikan dirinya sendiri pada sebuah jaringan komputer tanpa melalui bantuan maupun keterlibatan pengguna. Pada mulanya worms diciptakan dengan tujuan untuk mematikan sebuah sistem atau jaringan komputer. Namun belakangan ini telah tercipta worms yang mampu menimbulkan kerusakan luar biasa pada sebuah sistem maupun jaringan komputer, seperti merusak file-file penting dalam sistem operasi, menghapus data pada hard disk, menghentikan aktivitas komputer , dan hal-hal destruktif lainnya.

Karena karakteristiknya yang tidak melibatkan manusia, maka jika sudah menyebar sangat sulit untuk mengontrol atau mengendalikannya. Usaha penanganan yang salah justru akan membuat pergerakan worms menjadi semakin liar tak terkendali untuk itulah dipergunakan penanganan khusus dalam menghadapinya.

6.    Trojan Horse
Istilah “Trojan Horse” atau Kuda Troya diambil dari sebuah taktik perang yang digunakan untuk merebut kota Troy yang dikelilingi benteng yang kuat. Pihak penyerang membuat sebuah patung kuda raksasa yang di dalamnya memuat beberapa prajurit yang nantinya ketika sudah berada di dalam wilayah benteng akan keluar untuk melakukan peretasan dari dalam. Ide ini mengilhami sejumlah hacker dan cracker dalam membuat virus atau worms yang cara kerjanya mirip dengan fenomena taktik perang ini, mengingat banyaknya antivirus yang bermunculan maka mereka menciptakan sesuatu yang tidak dapat terdeteksi oleh antivirus.

o   Isu Politik dan Ekonomi pada Teknologi dan Informasi

1.    Isu Politik
Bicara soal politik dan komunikasi memang merupakan dua hal yang erat berkaitan. Tanpa suatu strategi komunikasi, politik tidak akan berjalan. Demikian pula dengan komunikasi; komunikasi pun lahir karena adanya taktik dalam perebutan kekuasaan secara politis. Politik memang identik dengan perebutan dan pertahanan kekuasaan. Oleh karena itu, seringkali komunikasi dilakukan untuk mencapai kekuasaan tersebut.

 Contoh paling sederhana misalnya dalam teknik komunikasi yang paling mendasar, yaitu retorika, atau public speaking. Teknik berbicara ajaran Aristoteles ini digunakan dalam bidang politik untuk merebut simpati masyarakat atau sebagai metode agar masyarakat terpengaruh dan menyetujui apa yang dikatakan oleh para politisi. Pada perkembangannya sering kali komunikasi dijadikan alat sebagai propaganda politik, apalagi dengan berkembangnya media-media baru komunikasi saat ini.

Di Indonesia, sementara itu, pada masa-masa berkuasanya Orde Baru sempat terjadi kebebasan pers, tapi kemudian dalam perkembangannya pers dibelenggu lagi, bahkan tidak sedikit yang dibredel jika dianggap “membahayakan” pemerintah. Hal ini berkaitan dengan isu-isu politik dan media. Departemen Penerangan didirikan sebagai departemen yang menentukan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh media. Namun, kini pada masa reformasi, kebebasan pers dijamin melalui UU Pers tahun 1999. Dampak dari dikeluarkannya undang-undang tersebut adalah banyak bermunculannya media cetak dan penyiaran baru dan tidak ada lagi pembredelan media oleh pemerintah.

2.    Isu Ekonomi
Isu-isu ekonomi juga muncul seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Dalam bidang ekonomi, media dianggap sebagai bisnis yang sangat menjanjikan. Apalagi masyarakat mulai menyadari akan pentingnya memperoleh informasi.

Isu ekonomi yang terkait dengan perkembangan teknologi komunikasi yang tidak kalah penting lainnya adalaha bahwa perkembangan teknologi telah mengubah cara masyarakat bertransaksi. Hal ini terlihat dengan semakin maraknya e-commerce yang berkaitan dengan adanya layanan e-banking, e-mall, dan fasilitas yang menunjang perekonomian lainnya. Toko-toko “maya” atau online shop pun berkembang dengan sangat pesat dan seiring dengan berbagai kasus penipuan terkait dengan hal tersebut. Selain itu berkembangnya teknologi komunikasi juga berdampak pada pelanggaran hak cipta atau hak kekayaan intelektual yang menjadi hak seseorang atau kelompok yang memiliki suatu karya seperti lagu, tulisan, atau film, sehingga penggunaan karya mereka tanpa izin membuat mereka rugi secara finansial.


Apalagi pembajakan karya semakin dipermudah dengan teknologi yang semakin canggih. Kasus pembajakan ini merupakan suatu kasus yang sampai sekarang belum ada pemecahan pastinya. Pembajakan dalam perkembangan teknologi saat ini dapat berupa file sharing, sehingga konten-konten dengan hak cipta dapat diunduh oleh jutaan orang dari berbagai belahan dunia dengan mudahnya. Tentu saja hal ini sangat merugikan perekonomian, terutama pihak yang terkait langsung dengan konten dan hak cipta.

Comments

Post a Comment